Rabu, 02 April 2008

Leader = Superman ?


Profesi saya sebagai outbound trainer di Sagarmatha Adventure Service banyak sekali memberikan learning point langsung bagi saya. pembelajaran itu tidak hanya berdasarkan teori baku yang banyak tertuang diberbagai literatur. namun, dinamika dan fenomena yang berlangsung dari para peserta outbound training yang tengah saya fasilitasi ternyata banyak memunculkan "teori baru" berdasarkan versi masing-masing. Thanks God atas kesempatan belajar seperti ini.


dalam sebuah kesempatan memfasilitasi sebuah small group dalam sebuah team building program, saya mendapatkan sebuah pelajaran baru. small group yang saya pimpin ternyata berisikan 12 orang peserta yang heterogen. maksudnya mereka terdiri dari beragam level jabatan dalam struktur perusahaan mereka. ada staff biasa, supervisor dan juga ada yang berposisi sebagai manager. kebetulan team leader yang dipilih oleh small group tersebut hanyalah berstatus karyawan kontrak yang masih dalam masa percobaan.


Dalam proses kerja tim tersebut, sekitar 3 team player yang kebetulan berstatus manager pada perusahaannya terlihat sangat dominan sekali dalam "mewarnai" small group tersebut. yang lainnya cenderung mengambil posisi "kasta kelas dua saja" termasuk team leader ybs. dinamika seperti ini memiliki arah yang kurang kondusif bagi pembelajaran seluruh team player.


sampailah di satu fase ternyata "bawelnya" 3 orang tersebut tidak membuat team berhasil menyelesaikan misinya. dari 4 solution finding games yang direncanakan, 2 games lewat hanya dengan kegagalan. saya bertindak, "yak...coba sekarang teman-teman yang lain yang kasih ide.." dengan segala trik yang saya kuasai, saya kondisikan "the followers" untuk ambil alih kendali. Ternyata... 2 games berikutnya sukses dan berhasil.


Leader dan "follower" adalah dua pihak yang sama punya keterbatasan. tapi...dua-duanya juga punya potensi dan ability. sehingga sinergi dua pihak akan memberikan hasil maksimal bagi tim.


Leader = Superman ? No Way...!